Jakarta – ifaktual.com – KTT global yang diselenggarakan oleh Korea Selatan dan Inggris pada Selasa (21/5), mengadopsi deklarasi yang mempromosikan kecerdasan buatan (AI) yang aman, inovatif dan inklusif untuk mengatasi tantangan dan peluang terkait teknologi yang berkembang pesat.
Apa yang disebut “Deklarasi Seoul”, diadopsi selama sesi virtual para pemimpin KTT AI Seoul, yang diselenggarakan oleh Presiden Yoon Suk Yeol dan Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak.
Acara yang berlangsung selama dua hari ini merupakan lanjutan dari KTT keselamatan AI global perdana yang diadakan di Inggris pada November lalu, di mana 28 negara dan Uni Eropa mengadopsi Deklarasi Bletchley, yang merupakan pedoman global pertama mengenai keselamatan AI.
“Kami menyadari bahwa keselamatan, inovasi, dan inklusivitas Al merupakan tujuan yang saling terkait dan penting untuk memasukkan prioritas-prioritas ini dalam diskusi internasional mengenai tata kelola Al untuk mengatasi spektrum peluang dan tantangan yang luas dalam desain, pengembangan, penerapan, dan penggunaan. Al hadir dan boleh hadir,” bunyi deklarasi tersebut.
“Kami menyadari pentingnya interoperabilitas antara kerangka tata kelola AI sejalan dengan pendekatan berbasis risiko untuk memaksimalkan manfaat dan mengatasi berbagai risiko dari AI, untuk memastikan desain, pengembangan, penerapan, dan penggunaan yang aman, terjamin, dan dapat dipercaya dari Al,” tambahnya.
Sesi para pemimpin dihadiri oleh para pemimpin dari negara-negara Kelompok Tujuh yakni Amerika Serikat, Kanada, Prancis, Jerman, Italia, dan Jepang, serta Singapura dan Australia, bersama dengan perwakilan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa, Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi, dan Uni Eropa.
Acara ini juga mempertemukan para pemimpin industri teknologi, termasuk CEO Tesla, SpaceX dan startup xAI Elon Musk dan Chairman Samsung Electronics Lee Jae-yong, serta perwakilan dari perusahaan global, termasuk pembuat ChatGPT OpenAI, Google, Microsoft, Meta dan Naver yang merupakan operator portal terkemuka Korea Selatan.
Pada hari Rabu, sesi tatap muka tingkat menteri akan diadakan di Institut Sains dan Teknologi Korea untuk membahas tindakan guna memperkuat keselamatan AI dan mencapai keberlanjutan dan ketahanan. Demikian disiarkan Yonhap, Selasa (21/5).