Surabaya – Ifaktual.com – Adhy Karyono Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur siap mendukung komitmen Joko Widodo Presiden RI untuk mengelola air bersih dan berdampak pada kesehatan masyarakat.
Hal itu disampaikan Adhy usai menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) World Water Forum (WWF) di Bali pada Senin (20/5/2024) kemarin.
Acara yang dibuka oleh Jokowi ini, diikuti oleh 35.000 delegasi dari 193 negara dengan mengambil tema “Air Bagi Kemakmuran Bersama”.
“Kami sangat mendukung penuh amanat Presiden Jokowi terkait kolaborasi dalam pengelolaan air bersih. Dan itu yang selama ini kami lakukan di Jatim,” kata Adhy dalam keterangan yang diterima, Rabu (22/5/2024).
Menurut Adhy, kolaborasi dalam pengelolaan air bersih sudah dilakukan Provinsi Jatim sejak lama. Hal ini terbukti bahwa Jatim menjadi provinsi dengan produksi air bersih paling tinggi di Indonesia.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), volume produksi perusahaan air bersih di Jatim mencapai 810,82 juta meter kubik selama 2022.
Produksi air bersih Jatim itu menduduki peringkat pertama se-Indonesia diikuti DKI Jakarta 635,092 juta meter kubik, Jawa Tengah 627,619 juta meter kubik, dan Jawa Barat 513,24 juta meter kubik.
“Air bersih di Jatim tertinggi di Indonesia. Ini karena kolaborasi bersama antara pemerintah, masyarakat dan swasta. Karena meningkatnya kebutuhan air bersih juga beriringan dengan meningkatnya literasi kesehatan pada kehidupan masyarakat,” ucapnya.
Adhy menyatakan, tingginya produksi air di Indonesia tidak terlepas dari pihak pengelola akr dalam membuat inovasi.
“Dan akhirnya baik perusahaan air minum (PAM), perusahaan daerah air minum (PDAM), badan pengelola air minum (BPAM) maupun perusahaan swasta lain melakuan inovasi sehingga meningkatkan produksi air bersih,” tambahnya.
Sementara itu, Jokowi Presiden menyampaikan terimakasih karena telah memilih Indonesia menjadi tuan rumah forum air sedunia yang ke-10.
Sebagai negara dengan luas perairan yang mencapai 65 persen, Jokowi menyebut Indonesia kaya akan kearifan lokal dalam pengelolaan air. Mulai dari sepanjang garis pantai, pinggiran aliran sungai hingga tepian danau.
“Masyarakat kami memiliki nilai budaya terhadap air, salah satunya adalah sistem pengairan subak di Bali. Yang dipraktikkan sejak abad ke-11 yang lalu dan diakui sebagai warisan budaya dunia,” kata Jokowi.
Lebih lanjut ia menjelaskan, tema WWF kali ini dapat dimaknai menjadi 3 prinsip dasar yaitu menghindari persaingan, mengedepankan pemerataan dan kerja sama inklusif serta menyokong perdamaian dan kemakmuran bersama.
“Ketiga prinsip ini hanya bisa terwujud dengan sebuah kata kunci yaitu kolaborasi,” kata Jokowi. (if)