BPBD Madiun gelar sosialisasi dan simulasi penanganan bencana gempa

Kota MadiunIfaktual.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Madiun menggelar sosialisasi dan simulasi penanganan bencana gempa bumi di sekolah MI Islamiyah yang berada di Jalan Hayam Wuruk Kota Madiun, Jawa Timur, Rabu.

“Ini kegiatan rutin, kerja sama dengan sekolah-sekolah terkait mitigasi bencana gempa bumi hingga mengenalkan tentang ‘animal rescue’,” ujar Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Madiun Bambang Agung Hariadi.

Dalam kegiatan tersebut, baik para guru maupun siswa mendapat edukasi tentang apa saja yang harus dilakukan jika terjadi gempa, tanggap darurat apa yang harus dilakukan, pertolongan pertama apa yang harus dilakukan, serta dilanjutkan dengan simulasi.

Pada kegiatan simulasi itu, saat terjadi bencana gempa, seluruh perwakilan guru dan siswa diharuskan mengikuti prosedur tanggap bencana, di antaranya mencari perlindungan pada tempat yang aman seperti di bawah meja, menutupi bagian vital seperti kepala dengan kursi dan mencari bagian bangunan yang kokoh seperti tiang sebagai tempat berlindung.

Prosedur selanjutnya adalah mencari akses keluar gedung menuju titik kumpul secara tertib untuk menghindari kekacauan pada akses keluar yang justru akan berpotensi menimbulkan risiko cedera.

Selain prosedur tanggap bencana gempa, pada kesempatan itu BPBD juga memberikan sosialisasi animal rescue, utamanya hewan reptil ular. Para siswa diajarkan tentang pengenalan dan bagaimana harus bersikap saat bertemu ular.

“Selain materi terkait mitigasi gempa, para siswa juga diajarkan cara menyelamatkan diri, apa yang harus dihindari dan bagaimana memperlakukan hewan melata seperti ular agar tidak mengancam kita,” kata Bambang.

Bambang mengatakan BPBD membuka kesempatan bagi siapa saja yang ingin bekerja sama untuk mengadakan sosialisasi seperti ini.

“Ini salah satu program kerja kami. Kalau ada sekolah yang ingin, silakan bersurat dan kegiatan tidak dipungut biaya alias gratis,” katanya.

Melalui upaya sosialisasi dan simulasi tersebut, diharapkan dapat memberikan wawasan, pengalaman, bekal pengetahuan tanggap bencana gempa, sehingga bisa mencegah timbulnya korban.*

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *