Ifaktual.com. Magetan. Dandim 0804/Magetan Letkol Inf Hasan Dasuki, S.Sos., bersama tim dari Kemhan yang dipimpin Kolonel Inf Handoyo, S.H (Kasubdit Pertahanan Nir Militer Ditrahkomhan Ditjensrahan Kemhan), melaksanakan Sosialisasi Terkait Penguatan Nilai-nilai Kebangsaan Dalam Rangka Penangkalan Radikalisme Tahun 2024 di Ponpes Al Fatah Temboro, Magetan. Kamis (4/7/2024)
Kegiatan sosialisasi ini bertujuan untuk memperkuat nilai-nilai kebangsaan dan wawasan kebangsaan di kalangan santri pondok pesantren, sebagai benteng penangkal radikalisme dan ekstremisme. Acara ini dihadiri oleh ratusan santri dan pengasuh Ponpes Al Fatah Temboro, serta Forkopimda Kabupaten Magetan.
Dalam sambutannya, Dandim 0804/Magetan Letkol Inf Hasan Dasuki, S.Sos., menyampaikan bahwa santri memiliki peran penting dalam menjaga keutuhan bangsa dan negara Indonesia. Santri harus dibekali dengan ilmu pengetahuan dan nilai-nilai kebangsaan yang kuat agar tidak mudah terpengaruh oleh faham radikalisme dan ekstremisme.
Sementara itu Kolonel Inf Handoyo, S.H, Kasubdit Pertahanan Nir Militer Ditrahkomhan Ditjensrahan Kemhan, dalam paparannya menyampaikan materi tentang wawasan kebangsaan, bela negara, dan bahaya radikalisme. Beliau menjelaskan bahwa radikalisme dan ekstremisme merupakan ancaman serius bagi bangsa Indonesia, dan perlu diwaspadai oleh semua pihak, termasuk santri pondok pesantren.
Beberapa poin penting dari kegiatan sosialisasi ini, Pentingnya nilai-nilai kebangsaan dan wawasan kebangsaan bagi para santri, Bahaya radikalisme dan ekstremisme bagi bangsa dan negara Indonesia, Peran santri sebagai benteng penangkal radikalisme dan ekstremisme.
Kegiatan sosialisasi ini merupakan salah satu upaya pemerintah dalam menangkal radikalisme dan ekstremisme di Indonesia. Diharapkan dengan kegiatan ini, para santri dapat menjadi generasi muda yang cinta tanah air dan berwawasan kebangsaan.
“Kegiatan sosialisasi ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam kepada para santri tentang nilai-nilai kebangsaan dan wawasan kebangsaan, serta bahaya radikalisme dan ekstremisme. Sehingga, para santri dapat menjadi benteng penangkal faham-faham radikal dan ekstremis yang ingin merusak keutuhan bangsa dan negara Indonesia” ungkapnya.
Sosialisasi ini juga diisi dengan dialog tanya jawab antara narasumber dan para santri. Para santri antusias dalam mengikuti kegiatan ini dan banyak yang mengajukan pertanyaan tentang wawasan kebangsaan, bela negara, dan bahaya radikalisme. (Red/0804)