Nganjuk – Dalam rangka membentuk generasi muda yang tangguh, berkarakter, dan cinta Tanah Air, Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Ubaidah Kertosono bekerja sama dengan Koramil 0810/06 Kertosono menggelar kegiatan Wawasan Kebangsaan (Wasbang) kepada 713 santri peserta Diklat calon Muballigh-Muballighot, pada Sabtu (02/08/2025).
Kegiatan ini menghadirkan Kapten Arh Yono Periyo, Danramil 0810/06 Kertosono, sebagai narasumber yang membawakan materi tentang Bela Negara.
“Bela Negara adalah semangat untuk mencintai dan membela negara dari berbagai bentuk ancaman dan gangguan. Ini mencakup kesediaan untuk berkorban demi kepentingan bangsa dan negara,” jelas Kapten Yono dalam pemaparannya.
Ia juga menegaskan pentingnya peran para santri sebagai agen perubahan di tengah masyarakat.
“Sebagai calon Muballigh-Muballighot, mereka memiliki tanggung jawab besar dalam mencerdaskan umat dan membentuk karakter generasi muda. Oleh karena itu, nilai-nilai kebangsaan harus melekat kuat dalam diri mereka,” tambahnya.
Dandim 0810 Nganjuk, Letkol Arh M. Taufan, turut memberikan apresiasi atas sinergi positif antara TNI dan lembaga pendidikan keagamaan seperti Ponpes Al-Ubaidah.
“Wawasan kebangsaan adalah pondasi penting bagi generasi penerus bangsa. Dengan keterlibatan aktif TNI di dunia pendidikan, kami berharap dapat menanamkan semangat nasionalisme, kedisiplinan, dan jiwa kepemimpinan sejak dini,” ungkap Dandim.
Letkol Taufan juga menekankan bahwa ke depan, kolaborasi antara TNI dan pesantren akan terus diperkuat sebagai bagian dari strategi pembinaan karakter bangsa.
“Santri bukan hanya pewaris nilai-nilai keagamaan, tetapi juga bagian penting dalam menjaga keutuhan NKRI,” pungkasnya.
Kegiatan ini disambut antusias oleh para santri dan pimpinan pondok pesantren, yang berharap pelatihan seperti ini bisa rutin dilaksanakan demi memperkuat integritas dan jiwa kebangsaan di kalangan generasi muda.
