Nganjuk – Dalam upaya menjaga ketertiban dan keharmonisan di wilayah binaan, Babinsa Desa Sumberkepuh, Serda Sutarno, bersama aparatur desa memfasilitasi proses mediasi antara dua warga yang berselisih. Kegiatan tersebut berlangsung di Balai Desa Sumberkepuh, Kecamatan Tanjunganom, Selasa (30/12/2025).
Permasalahan bermula dari sengketa antara Bapak Haryanto dan Bapak Slamet terkait penebangan pohon di lahan yang masih menjadi perdebatan kepemilikannya. Perselisihan tersebut sempat menimbulkan ketegangan di lingkungan warga sekitar.
Menindaklanjuti laporan dari Ketua RT setempat, Babinsa segera berkoordinasi dengan Lurah Sumberkepuh, Bhabinkamtibmas, serta tokoh masyarakat guna mengupayakan penyelesaian masalah melalui jalur musyawarah. Dalam hal ini, Babinsa berperan sebagai penengah sekaligus fasilitator agar proses mediasi dapat berjalan dengan aman, tertib, dan kondusif.
Pada pelaksanaan mediasi, kedua belah pihak diberikan kesempatan untuk menyampaikan pendapat masing-masing dengan disaksikan oleh aparat kelurahan dan tokoh masyarakat. Setelah diberikan arahan dan pemahaman, kedua pihak akhirnya sepakat untuk menyelesaikan permasalahan secara kekeluargaan serta menunggu proses pendataan ulang kepemilikan lahan oleh pihak kelurahan.
Serda Sutarno menyampaikan bahwa kehadiran Babinsa di tengah masyarakat bertujuan untuk menjaga stabilitas dan kedamaian wilayah binaan.
“Tugas kami sebagai Babinsa bukan hanya menjaga keamanan, tetapi juga menciptakan suasana yang damai dan harmonis. Kami hadir untuk memastikan setiap persoalan warga dapat diselesaikan secara bijaksana dan damai,” ujarnya.
Kegiatan mediasi tersebut mendapat apresiasi dari warga sekitar sebagai bentuk kepedulian aparat teritorial dalam membantu menyelesaikan permasalahan masyarakat secara humanis, adil, dan tidak memihak.
